Dia yang bernama suami
Suami,
dia yang kucintai,
sungguh, hadirnya sabarku nanti,
kerna ku tahu dia sedang sibuk mempersiapkan diri,
demi aku, dan anak-anak kami nanti,
demi syurganya jua itu yang pasti,
Suami,
Engkau yang kurindui,
sungguh janji tuhanku bersemi,
kejap disanubari,
Syurga ALLAH menuntut amal, jariah & doa-anak-anak-soleh-solehah kita ini,
menjadi pejuang agama ALLAH itu cita-cita kita yang tertinggi,
suami,
kiranya engkau berada di sisi nanti,
akan kulepaskan dan ku-sokongmu memegang panji-panji,
menegakkan agama ALLAH nan satu ini,
berjuang fi sabilillah menuntut redha ALLAH yang dihajati,
suami,
anak-anak-kita nanti,
akan-engkau-dan-ku didiki,
agar mengenal ALLAH, RASUL dan matlamat hidup di dunia ini,
sebagai ladang menuai-dan-membajai,redha Ilahi,
suami,
ilmu rohani, emosi & materialistik, panduannya Al-Quran dan hadith Nabi,
benar-benar menjadi panduan-hidup-keluarga kita sampai mati,
kau-dan-ku kongsi bersama junior-junior kecil kita yang dicintai,
agar mereka tahu kasih-kita ini bersemi jua untuk menggapai-cinta Ilahi,
suami,
rumah-itu yang kita duduki,
sentiasa bercahaya-berseri-seri,
berkat di dalamnya berkumandang ilmu-ilmu akhirat dan duniawi,
yang kita semai bersama famili,
kerabat,sahabat dan teman sejati,
yang berjanji untuk bersama-menuju puncak kasih-sayang-dan-redha Ilahi,
in syaa ALLAH, itu impian-famili (aku-dan-suami yang kucintai)
suami,
benar, lapang-dadaku-kini,
engkau kunanti penuh erti-sambil-daku-jua-mempersiapkan-diri,
agar pergerakan kita nanti, padu-menuju ilahi,
Ya Rabbi, KAU temukan kami (hamba-hamba-MU ini),
suatu hari yang telah-kau-janji, sejajar dgn usaha-kami,
yea,
dalam cinta-dan-rindu-kami-yang sentiasa berapi,
untuk meraih redha-MU ya Rabbi,
in syaa ALLAH, janji Allah itu pasti ^_^
16 Sya'ban 1434H
bersamaan 25 Jun 2013
Jam 1.30 pagi